/* Untuk Membuat Read More

Rabu, Agustus 13, 2008

Senyum Cisss


Wow ternyata kurang tidur , tapi kenapa anaknya bisa sambil senyum ya kalau lagi tidur apa lagi BALITA :) hehehe selain masih terasa ngantuk :) masih ada juga penyakit yang hinggap di diri kita ini .. perhatian2 :) untuk para orang tua ……. :)

Ada baiknya Anda mulai memperhatikan pola tidur Anak. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kurangnya waktu tidur membuat risiko anak untuk mengalami obesitas semakin besar.

Seringkali kita mengabaikan waktu tidur serta anak. Padahal, waktu tidur merupakan waktu yang penting dan berpengaruh pada pertumbuhan mereka. Sebuah penelitian menunjukan, waktu tidur anak berkaitan erat dengan berat badan mereka.

Semakin kurang waktu tidurnya maka risiko obesitas akan semakin besar sang anak mengalami obesitas. Hal tersebut di buktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan Amerika Serikat.

Dr Xianchen Liu dan tim dari Universitas Pittsburgh melakukan penelitian terhadap pola tidur 335 anak-anak. Tak hanya waktu tidur mereka namun juga pola tidur. Para peneliti menghitung berapa lama anak-anak itu mencapai fase mimpi dalam tidur mereka. Semakin cepat fase mimpi dicapai, maka semakin nyenyak tidur mereka.

Dalam penelitian ditemukan bahwa anak-anak yang obesitas mencapai fase mimpi lebih lama dari anak-anak dengan berat tubuh normal. Selain itu anak-anak yang obesitas rata-rata memiliki waktu tidur 22 lebih sebentar dibandingkan dengan berat badan normal.

Lebih lanjut dijelaskan pada saat tidur mencapai fase mimpi, proses metabolisme tubuh menjadi aktif. saat itu beberapa hormon yang mengatur nafsu makan seseorang tengah bekerja. Karena itu, waktu dan kualitas tidur sangat berpengaruh pada berat badan seseorang. Dianjurkan bagi anak-anak berusia 5-12 tahun mencapai waktu tidur 10 sampai 11 jam. Sedangkan bagi remaja, 8,5 hingga 9,5 jam perhari.
/* Mengatur Supaya Postingan Terpotong

Tidak ada komentar: